Selasa, 09 Februari 2016

ke Malaka aja

Kenapa Malaka?  
- dari beberapa tulisan yang saya baca Malaka merupakan salah satu Kota di Malaysia yang populer dengan warisan budaya dan bangunan-bangunan bersejarahnya
- UNESCO pada tahun 2008 menobatkan propinsi ini sebagai World Heritage atau kota warisan dunia
waktu tempuh dari Kualalumpur ke Malaka sekitar 2.5 jam dengan bus
- kulinernya sedap (ini dia...hehe)
- untuk penginapan juga banyak pilihan…
rasa-rasanya ini syarat cukup Malaka layak untuk di kunjungi. yuk....

Kita mulai perjalanannya, karena kami menginap di KL jadi perjalanan langsung menuju station LRT Bandar Tasik Selatan yang terintegrasi dengan terminal bis Terminal Bersepadu Selatan (TBS). TBS merupakan terminal bis yang menghubungkan kota Kuala Lumpur dengan kota-kota lainnya di Malaysia. 

Untuk mencapai Terminal Bersepadu Selatan (TBS) dari station Bandar Tasik Selatan kita naik ke lantai atas ikuti petunjuk arah menuju terminal TBS lalu lanjutkan berjalan di koridor jembatan yang menghubungkan ke dua tempat tersebut. Di bagian ujung jembatan kita akan langsung tiba di sebuah ruangan besar berlantai dua yang.....
Terminal Bersepadu Selatan (TBS)
wow....oke banget, terminalnya besar, bersih, sejuk, dengan sarana pendukung yang lengkap, di lantai 1 tersedia jejeran loket penjualan tiket, boarding room, dan beberapa kios kecil menyediakan bebagai kebutuhan juga ada stand pameran, di lantai 2 tersedia hotel, foodcourt, jasa penitipan koper dan ruang untuk merokok yang tersedia di tiap lantainya. 
schedule board
Sudah cukup mengagumi terminalnya kita langsung menuju loket yang menjual tiket, untuk membeli tiket tujuan Malaka atau kota-kota lainnya kita cukup antri di loket mana saja yang tersedia karena sistemnya online, kita hanya menyebutkan nama kota tujuan, jumlah penumpang, lalu petugas loket akan memberikan pilihan jasa bis, pilihan waktu keberangkatan, juga pilihan tempat duduknya, simple kan? untuk tujuan Malaka bus tersedia dengan rentang waktu setengah jam sekali sampai jam 7 malam, dengan fariasi harga dari 9-12 RM tergantung operator bus.


loket penjualan tiket bis
Kami berencana hanya menginap satu malam saja di Malaka,jadi hanya membawa koper kecil, sementara koper besar di titipkan dijasa penitipan yang tersedia di lantai 2 TBS.

Setelah memiliki tiket kita bisa tunggu dipelataran masing-masing tujuan, seperti boarding room di bandara udara, perhatikan nomer pintu dan tujuan bus nya, sistem check ticketnya pun menggunakan mesin scanning membaca barrcode yang tertera di tiket, jadi antri tertib tidak perlu berebutan karena pasti dapat tempat duduk.


ruang tunggu
Busnya nyaman, tempat duduknya berjejer 2-2, kebetulan bus yang kami naiki tidak terlalu penuh, jadi bisa leluasa pilih-pilih tempat duduk, lama perjalanan kurang lebih 2.5 jam untuk sampai ke Malaka Sentral (nama terminal bus di Malaka).

Dari terminal Malaka sentral untuk melanjutkan ke tengah kota kita bisa naik bus atau taxi. kami memilih naik bus, jadi begitu sampai di Melaka Sentral cari platform untuk bus keberangkatan domestik, cari yang tujuannya ke tengah kota Malaka, tepatnya yang melewati gedung merah. Lama perjalanan dari Melaka Sentral ke tengah kota kurang lebih 30 menit.

Kota Melaka merupakan kota ditepi pantai yang di siang hari panasnya poooll hehehe, Jarak antara satu objek wisata ke objek wisata lainnya berdekatan dan mudah dijangkau dengan berjalan kaki atau berkeliling dengan menggunakan sepeda yang bisa kita kunjungi dalam satu hari.
Mengingat waktu kunjungan kami ke Melaka yang terbatas, maka untuk mengelilingi kota Melaka kami memutuskan menggunakan sepeda dengan menyewa di tempat penyewaan yang banyak tersedia,...asyik siap gowes...
tempat penyewaan sepeda "sayang-sayang"


di Melaka kami mengunjugi daerah chinatown, suasananya mirip daerah kota di Jakarta... terdapat banyak deretan ruko-ruko bergaya arsitektur china yang sebagian terawat baik.

daerah chinatown
di daerah Chinatown ada satu jalan yang amat populer namanya Jalan jongker, sangat ramai pada waktu malam di akhir pekan. Jalanan akan dipenuhi penjual yang menjajakan berbagai dagangannya, ada makanan, sovenir, mainan juga cafe dan galeri dan dibeberapa sudut jalan akan kita temui panggung pertunjukan.

jalan jongker
panggung hiburan

penjual sovenir

Deda jagoan kecilku asyik melihat-lihat
salah satu cafe yang terkenal di Melaka "Geographer"
mesjid di daerah chinatown
Ada kawasan sungai yang dapat di lalui kapal bermotor, dan tersedia kapal motor yang bisa kita naiki dengan membayar tiket untuk berkeliling. Ditepi sungai terlihat banyak rumah dengan hiasan gambar mural yang semarak, beberapa rumah-rumah ini dijadikan penginapan dengan pemandangan ke arah sungai.

naik boat sepanjang sungai
Kincir air


deretan rumah dengan hiasan gambar mural
pemandangan sungai di malam hari
Di tepi sungai Melaka ini ada sebuah kampung tradisional Melayu yang di kenal dengan kampung Morten, menurut tulisan yang saya baca penduduk yang tinggal di kampung ini masih menerapkan tradisi melayu dalam kehidupan sehari-harinya, di tandai dengan bentuk rumah panggung khas melayu dan hiasan dekorasi nya. sayang ...saya tidak secara langsung mengunjungi perkampungan ini. 

Jembatan menuju kampung morten

kawasan kampung morten di lihat dari atas boat
Kita lanjut memasuki kawasan bangunan peninggalan jaman penjajahan dahulu. Ada benteng Porta De Santiago atau yang di kenal Famosa, beberapa tulisan menyebutkan bahwa benteng ini peninggalan portugis, tapi ada juga yang menulis bahwa benteng ini peninggalan Ingris yang terletak di bagian belakang dari kampung portugis, emh..kita nikmati saja pemandangannya.. Benteng ini dibangun untuk mengamati musuh yang datang dari arah laut, di bagian sisinya dilengkapi meriam untuk menghalau kapal-kapal musuh dari laut.

tidak jauh dari benteng Famosa, juga ada bangunan menarik yang terkenal yaitu Syadthuys. Bangunan ini mudah dikenali karena warna bangunannya berwarna merah, kontras diantara bangunan-bangunan lainnya. Tepat di sebelahnya terdapat Gereja Chirst dan di bagian depannya terdapat air mancur Victoria. Biasanya pada akhir pekan areal ini di penuhi wisatawan.

Syadthuys si gedung merah yang melegenda


beberapa landmark kota Malaka
Bagaimana tentang kulinernya??? banyak sekali tempat makan dan sajian yang bisa kita temui di Malaka. 

ada satu tempat makan terletak di jalan jongker yang wajib di kunjungi, tempat ini banyak di rekomendasikan oleh food bloger dan tripadvisor, yaitu rumah makan Jonker 88 Ah Mah Fish cake. kalau kita mau makan di sini, siap-siap bersabar menunggu dalam antrian yang panjang. 
antrian panjang di depan jonker 88

seperti banyak bangunan di jalan jongker yang bergaya china, tempat makan ini juga 
perhatikan hiasan dindingnya
pelayan dengan kaos logo Super hero
baso kuah
mie campur


kue sus isi duren....euanak banget
bermacam dimsum hangat









penjualan makanan

es goyang



baby crab goreng renyah...









Kamis, 18 September 2014

Ke Bangkok lagi nih...


Kali ini perjalanan dari rumah menuju bandara Soekarno Hatta untuk terbang ke Bangkok menjadi cerita yang mendebarkan....
Bulan Februari 2014, Kota Jakarta masih terus di guyur hujan, beberapa tempat mengalami banjir, begitu juga daerah rumah tempat tinggal kami di bukit duri Jakarta yang terkenal langganan banjir. Walaupun rumah tidak masuk air, tapi akses jalan keluar masuk rumah sering kali penuh tertutup air...
Jadwal penerbangan kami dengan Tiger pagi hari, tapi mengingat cuaca dan kondisi jalan di Jakarta yang banyak tertutup air, maka kami memutuskan untuk menuju bandara lebih awal.
jam 08 malam ketinggian air di jalan masuk

mencoba route kereta Bogor - Sukabumi

ini ide spontan dari teman-teman kuliah dulu, kenapa gak di coba.... tanpa persiapan yang panjang dimulailah jalan-jalan ini..

sudah di infokan ke teman-teman yang mau gabung acara jalan ke Sukabumi untuk kumpul di statiun manggarai jam 06 pagi...dengan perkiraan waktu tempuh dari Jakarta ke Bogor 1 jam..dan kita masih punya waktu 30 menit untuk naik kereta selanjutnya.


kehebohan dimulai dari rencana kumpul di st manggarai, ternyata tidak semua berkumpul di tempat. 3 teman memutuskan naik dari st pasar minggu, berangkat jam 06. saya dan 2 teman lainnya yang menunggu di st manggarai jadi molor berangkat jam 06.15 dan... hebohnya lagi kereta yang kami naiki bukan tujuan Bogor tapi sampai Depok.. jadilah kita terdampar di st Depok lama sekitar 15 menit... 

Dalam perjalanan saya antara Depok menuju Bogor beberapa kali di kontak teman yang naik dari st pasar minggu, karena mereka lebih dulu sampai ke Bogor.. mengingatkan jeda waktu yang sempit ...antara ketibaan kereta dari Jakarta dan keberangkatan kereta menuju Sukabumi, karena statiunnya berbeda!!!...dan harus segera sampai!!!!

Berbeda????  ya berbeda...ternyata kereta dari Jakarta menuju Bogor akan berhenti di st Bogor, dan untuk kereta jurusan Bogor ke Sukabumi naiknya dari statiun Paledang. Jadi kita harus keluar dari st Bogor berjalan mengitari halaman statiun yang luas, kemudian menyebrang jalan untuk sampai ke statiun paledang, posisinya dibelakang toserba Matahari.


Harus sampai segera???? ya karena untuk beli tiket diperlukan tanda pengenal untuk masing-masing penumpang... saya pikir seperti beli tiket kereta komuter gak perlu pakai KTP hehehe

Kejadiannya...., ketika tiba di st Bogor saya lihat kereta tujuan Sukabumi sedang langsir menuju station Paledang pas di peron sebelah kereta yang saya tumpangi dari Jakarta... dan jadilah saya emak-emak yang jarang olah raga dan sudah berisi ini lari menuju statiun Paledang berharap tidak sampai terlambat beli tiket dan ketinggalan kereta menuju Sukabumi... 


kehebohan belom berhenti..., jeda waktu yang sempit antara tiba kereta di Bogot untuk lanjut ke jadwal kereta ke Sukabumi dan sisa waktu untuk beli tiket kereta (saya tiba di st Bogor jam 07.30 jadwal kereta ke Sukabumi jam 07.35) membuat teman yang beli tiket kurang memperhatikan ketersediaan tempat duduk, yang penting dapat tiket dan naik...hehehe.. dan...taraaaa tempat duduknya berpencar...hahaha, 2 di gerbong kelas ekonomi, 4 di kelas eksekutif dengan nomer tempat duduk yang berjauhan pula, jadi judulnya duduknya mencar-mencar hahaha...


Kelelahan berlari-lari mengejar kereta terbayar dengan pemandangan indah sepanjang perjalanan.... Gunung Salak, Gunung Pangrango, sawah, sungai memanjakan mata. Dan asyiknya ternyata kebanyakan penumpang kereta adalah traveler yang mencoba jalur kereta Bogor - Sukabumi juga seperti kami, juga ada rombongan oma-opa klub jantung sehat dan fotographer.. itu saya lihat dari perlengkapan kamera yang mereka bawa..(sok tau aja) hehehe bener kok.. mereka coba mengabadikan pemandangan rel kereta dari ujung gerbong terakhir dan panorama indah di sekelilingnya.

jadwal kereta Pangrango 
Sebagai informasi, tiket kereta Pangrango untuk kelas ekonomi AC Rp 15.000.- dan untuk kelas eksekutif Rp 35.000,-. Untuk kelas ekonomi AC tempat duduk berjejer 3-3, untuk kelas esksekutif tempat duduk lebih nyaman dan luas berjejer 2-2. jumlah penumpang disesuaikan dengan jumlah tempat duduk, jadi tidak ada penumpang berdiri. Disarankan untuk membeli tiket jauh hari sebelum tanggal keberangkatan karena daya tampung kereta ini masih terbatas, ketika saya naik kereta ini baru tersedia 3 gerbong kelas ekonomi dan 3 gerbong kelas eksekutif.

Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Sukabumi... lalu mau kemana di Sukabumi? ada waktu sekitar 5 jam untuk jalan- jalan, tapi ini dia...karena kurang persiapan dan rencana matang, sampai di Sukabumi kita tidak punya refensi mau kemana, hihihi... malah mba Riri bilang, judulnya kan nyobain jalur kereta Bogor - Sukabumi bukan mau jalan-jalan di Sukabumi hahaha....
statiun Sukabumi
Ada baiknya kita beli tiket kereta lebih awal untuk kembali pulang ke Bogor sore harinya, dan ternyata tiket untuk kelas eksekutif sudah habis, kami hanya dapat tiket kelas ekonomi dan karena beli tiket lebih awal kami dapat tempat duduk yang berdekatan tidak berpencar.

Sambil bingung mau kemana, saya bertemu dengan beberapa ibu yang sepertinya punya tujuan sama hehehe, bener aja ternyata mereka juga sedang mencoba jalur kereta ini tapi sudah dengan rencana matang, di Sukabumi akan wisata kemana saja, dan lengkap dengan gambar denah lokasi tujuan...!!!. Dengan baik hati si ibu memberikan contekan itinerary perjalanannya untuk kami...terima kasih ya bu, yang saya lupa untuk menanyakan namanya. 
stasiun Sukabumi
Tujuan pertama jalan bunut, di jalan ini terkenal dengan kulinernya, ada bubur ayam bunut, ada rumah makan sunda yang terkenal "ibu bunut". Rumah makan ini menyajikan berbagai menu khas Sunda seperti pepes oncom, pepes teri, pepes peda, pepes jamur sampai pepes tahu juga tersedia, menu lainnya berbagai masakan ayam, ikan, tumisan hingga lalapan serta pilihan sambel emh..tapi kurang pedas hihihi.... 
untuk memudahkan menuju lokasi kami carter angkot dadakan, kalau biasa kita naik angkot dengan biaya Rp 3000,-/org kalau di carter Rp 35.000,- untuk tujuan dari Stasiun Sukabumi sampai jalan bunut. 
Ada cerita lucu ketika kami naik angkot, saya yang bernegosiasi dengan supir angkot mengatakan kalau akan pergi ke jalan bunut, dia menyanggupi dengan harga yang disepakati. Tanpa memperhatikan jalan kami ibu-ibu heboh ngobrol di dalam angkot, tiba-tiba si supir bertanya "bu apa mobilnya masuk ke dalam?", saya langsung jawab spontan "iya masuk" tanpa memperhatikan masuk kemana, dan betapa kagetnya saya ternyata mobil masuk ke areal rumah sakit, hahaha.... saya langsung tanya, "ini tempat apa?ngapain ke sini bang", si supir menjawab kalem "saya kira ibu-ibu rombongan mau jenguk yang sakit"  Hahaha... jadi harus di ingat, di jalan bunut selain kuliner juga ada yang terkenal yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Bunut.

Setelah kenyang "brunch" di rumah makan bunut, lalu kemana? yaaa...pabrik kue Mochi, tempatnya tidak terlalu jauh dari jalan bunut, tepatnya di jalan bayangkara lalu sedikit masuk ke jalan kecil gang Kaswari. di jalan ini ada beberapa toko menjual produk Mochi, tapi menurut info Mochi Lampion adalah pionir nya. Kue Mochi ini bentuknya bulat kecil seukuran baso ikan, berselimut tepung rasanya khas kenyal dan di bagian dalam ada isi campuran dari kacang tanah dan gula pasir. Khusus di toko Lampion tersedia kue Mochi berbagai macam rasa, kacang, keju, coklat, strawberry sampai rasa duren tersedia, juga tersedia oleh-oleh lainnya, seperti kripik talas, singkong dan lainnya.

belanja oleh-oleh di toko Lampion
Ada beberapa tujuan wisata dan kuliner di Sukabumi yang bisa kita datangi dalam kurun waktu 5 jam selain daerah kuliner jalan bunut dan pabrik Mochi, kita dapat mengunjungi Selabintana, pabrik keju Gauda dan toko kue bika ambon.

Karena sudah tiba waktunya untuk kembali pulang ke Bogor, kami segera kembali ke Stasiun Sukabumi, dan kali ini tidak tergesa-gesa karena sudah punya tiket untuk jurusan Sukabumi - Bogor

suatu pengalaman yang menyenangkan dan penuh cerita, jalan-jalan seharian dengan teman-teman, silahkan mencoba.



ke Singapura berbagai rasa

Beberapa kali saya ke Singapura bukan karena saya senang belanja tapi lebih menikmati suasananya. Apalagi berangkat dengan teman jalan yang berbeda-beda, dan pastinya memberikan kesan dan kenangan yang berbagai juga….

Ke Singapura dengan keluarga dengan 2 anak yang berbeda usia jauh, punya cerita seru karena si teteh Ocha yang remaja senang window shopping jalan-jalan di seputaran Orchad, Bugis, Mustafa adalah "kudu" sementara jagoan kecilku Deda lebih senang ke arena bermain.... Alhamdulillah teteh Ocha 'bageur' bisa ngasuh adiknya, kemaren ke Singapura lanjut ke Johor Bahru, mereka berdua asyik main di legoland...

Legoland Johor Bahru
Pergi berdua dengan sahabat yang sudah kenal karakter masing-masing juga asyik…. Kita bisa jalan mulai dari pagi-pagi sampai pulang larut malam, jalan seharian, banyak yang di obrolin, banyak yang di komentarin hehehe biasalah emak-emak, dan tentunya banyak yang di syukuri karena kita berdua dapat ijin jalan-jalan dari suami dan anak-anak.....Alhamdulillah. 
Trus di Singapura kemana aja? kita menyusuri pasar tradisional Geylang Serai  sampai ke tempat-tempat memory jaman saya dan mba Riri ketika kecil pernah datang “haw par villa”,  dari Chines Garden yang jauh sampai ke IKEA yang lengkap ....jadi pengen belanja hahaha..
Asyik dan serunya jalan sama temen gak mikirin waktunya makan, 'blusukan' kemana-mana seharian jalaaaan sampe kaki gempor, kalau ada spot bagus foto-foto hahaha... urusan belanja bukan prioritas, yang penting oleh-oleh dan titipan untuk anak udah kebeli beres.
landmark Singapore Marina bay sand
Haw Par Villa

Rasa berbeda ke Singapura dengan teman yang senang belanja alias "ms jinjing".... 
Ini bermula dari ajakan teman lama untuk minta di temani ke Singapura, "gw mau ke Sin kali ini gak usah ala backpekeran kayak elo biasanya ya, kita nginep di hotel" ups...saya langsung jawab, hotel apa? dimana? berapa harga kamarnya? eit..langsung di jawab, emang gw suruh elo mikirin harga kamar hotel, udah ada yang mikirin itu semua, pokoknya elo temenin gw aja ke Singapura"  oooooo........siiiiap berangkat!!!!!

Pengalaman dua hari dihabisin jalan sepanjang orchad buat saya memang "luar biasa", keluar masuk butik, dan di satu butiknya bisa 2-3 jam hadeeeew..tepok jidat deh, yang biasanya itu butik dilewatin aja, kali ini saya ikut masuk untuk nemenin "ms jinjing" milih-milih barang dengan fariasi 4-5 warna di jejerin semua....wow pantesan aja jadi lama ya milihnya, karena kadang harus dipadu padankan dengan barang lainnya.

Gak kebayang kalau saya datang sendiri mana tahan masuk ke butik trus milih-milih barang 2-3 jam dalam satu tempat aja hahaha....jadi norak deh.
Tapi bukan saja membuat saya norak, saya juga sudah mulai keserang gelisah banyangin aja biasanya ke Singapura dalam sehari saya bisa jalan seharian ke beberapa lokasi, berangkat pagi pulang malam, dan balik ke penginapan hanya untuk istirahat tidur malam. Kali ini selama 2 hari saya cuma beredar di orchad, karena nginep nya juga di mandarin orchad emh dibayarin pula..., dan saya juga baru tau kalau belanja sama ms jinjing ada acara siang hari pulang ke hotel untuk istirahat, sore hari setelah istirahat dan mandi acara menyusuri orchad dilanjut hehehe.... Tapi karena kondisi yang tidak biasa untuk acara traveling saya ini, membuat saya ikutan pulang ke hotel siang hari dan bener-bener bobo siang....hehehe

maaf foto-fotonya gak dapat persetujuan untuk di tampilkan hehehe.....

Lain lagi pengalaman pergi dengan teman-teman kuliah dulu. Persahabatan yang terjalin sejak lama mempererat pertemanan kami, sebenernya bukan karena kami cocok satu sama lainnya hahaha...tapi kareana sudah paham gaya dan kebiasannya jadi bisa toleran terhadap ketidak cocokan hahaha ribet amat.
Pertemanan yang langgeng dan beberapa diantara kami sudah punya anak-anak remaja sepantaran yang bisa jadi teman traveling menjadi alasan untuk jalan bareng ke Singapura. 
Rombongan kecil ini terdiri dari Mama Rika dan Ocha, Mama Riri dan Shasa, Mama Ucha dan 2 putrinya Putri dan Rosa, dan tante Chirstine yang baik hati...
Tiket pesawat sudah di beli jauh-jauh hari memanfaatkan tiket promo Air Asia, untuk penginapan kita pilih sewa kamar apartement Lucky plaza Orchad, untuk memudahkan mobilitas selama di Sin kita beli ezlink kartu prabayar untuk transportasi.
foto seru di ion orchad
walaupun anak-anak mulanya masih males gabung satu sama lain lama kelamaan jadi kompak. Lalu kemana aja kalau jalan bareng anak remaja??? window shoping agenda utama hahaha...sentosa island tentunya...asyik mencoba beberapa permainan bersama para gadis dan gak lupa narsis bareng di berbagai landmark Singapura.

pretzel on chinatown
makan nasi briyani di zamzam
di pelataran tempat menonton pertunjukan kembang api di Marina bay sand
 Merlion
akhirnya pulang naik taxi nya mr. Rosyid
masih tetap ceria walau kecapean