ini di atas tuktuk yang ngebut
Sama seperti Grand Palace. Wat Pho dikelilingi tembok tinggi berwarna putih, dan untuk masuk kita melewati pintu gerbang yang besar. Sampai di Wat Pho sebelum masuk ke dalam kita sempatkan dulu minum kelapa muda yang banyak dijajakan di seberang pintu gerbang. Bismillah slurp...gleg..gleg seger…..Alhamdulillah nikmat hilang dahaga
Lalu ketika sedang asyik-asyiknya lihat peta yang terpampang di dekat pintu gerbang, kami di dekati oleh seorang bapak paruh baya. Dengan
santun ia menerangkan peta tersebut dan letak-letak wat di Bangkok ini, lalu sambil menunjuk jam tangannya ia mengatakan untuk sementara waktu Wat Pho tutup karena jam istirahat siang, dan menawarkan membawa kami berkeliling mengunjungi tempat lainnya sambil menunggu Wat Pho buka kembali. Tidak ada reaksi dari saya, ia lanjut mengatakan tidak mahal hanya 20B akan di antar berkeliling ke beberapa tempat dan diantar kembali ke sini.
Ups…. Saya langsung ingat, beberapa tulisan yang saya baca bahwa ketika mengunjungi Grand Palace kadangkala di datangi orang yang mengatakan Grand Palace sedang tutup dan menawarkan akan mengantar berkeliling ke tempat lainnya…. Jangan mudah percaya! Karena banyak keterangan yang saya baca tempat-tempat wisata mempunyai waktu buka dari jam sekian sampai jam sekian (misalnya open 08-16) tanpa keterangan tambahan tutup di waktu istrahat siang…."Secara Bank aja buka terus tanpa waktu istirahat, kan petugas teller bisa bertugas secara bergiliran" eh…gak ada korelasinya ya? hehehe so...logikanya kalau tertulis demikian berarti gak ada waktu istirahat dan tempat wisatanya tutup kan?
Dengan sopan saya menjawab "saya tidak punya banyak waktu untuk berkeliling", si bapak masih berusaha membujuk dengan lebih memberi tekanan, saya menjawab dengan senyum "tidak kali ini, lain waktu saja dan siang ini terlalu panas untuk berkeliling". Akhirnya si bapak nyerah juga berlalu meninggalkan kami.
Sebenarnya cara-cara si bapak seperti ini sering terjadi di tempat wisata, di Yogya saya juga pernah mengalami hal yang kurang lebih sama, di tawarin keliling-keliling sama abang beca, di ajak mampir ke toko batik, pabrik bakpia terus mampir ke Istana cuma bayar 2000 perak! Bayangin murah banget kan? Kalau mengalami peristiwa seperti ini, bagaimana kita menyikapinya aja… ada yang menganggapnya sebagai sebuah "kasus penipuan" atau ada juga yang menikmati "azas manfaat”, kan lumayan keliling-keliling dengan biaya murah, tapi kurang nyamannya karena kadangkala kita gak ingin ketempat yang "diatur" mereka.
Kenapa si bapak atau abang becak kesannya "maksa amat" bawa kita ketempat yang diatur mereka? Ya! karena biasanya si bapak atau abang beca mendapatkan komisi dari pemilik tempat kalau membawa wisatawan, dan ada bonus lebih jika para wisatawan berbelanja di tempat tersebut.
Oke...Lanjut, Wat Pho merupakan komplek pagoda terbesar dan tertua di Bangkok, dibangun oleh Raja Rama pertama. Sekarang ini untuk masuk ke Wat Pho bagi wisatawan dikenakan biaya 50B per orang, sementara untuk penduduk Thailand free... ada pengalaman menarik juga di tempat wisata ini, ketika di pintu masuk grand palace oleh petugas saya dan ocha di arahkan ke pintu yang bertuliskan "Thai" agak ragu maksudnya apa ya? nah di wat pho juga begitu.. setelah mengalami beberapa peristiwa yang hampir serupa, saya baru menyadari kalau saya dan ocha dianggap penduduk setempat... apa saya dan Ocha terlihat seperti orang Thai? entahlah.....tapi begitulah beberapa kejadian berulang, di tempat wisata, di restorant, di mall, dan..... jawabannya tetap saya katakan "saya dari Indonesia!"
Di bagian terdepan area kompleks Wat Pho terdapatlah sebuah kuil besar yang berisi patung Budha yang sedang berbaring, posisi tubuh patung berbaring kearah kanan dengan tangan kanan memangku bagian kepala. Patung Budha ini sangat besar dengan panjang 46 meter, tinggi 15 meter dan seluruh bagian tubuhnya di lapisi emas, di bagian telapak kaki sang Budha terdapat 108 gambar ciri seorang Budha yang terbuat dari kerang mutiara.
Ketika berada dalam ruangan ini, saya mendengar suara nyaring bergema keseluruh ruangan cling...cling...cling tidak berhenti, saya mencari-cari asal suara, ternyata suara itu berasal dari koin yang di lemparkan ke dalam mangkuk-mangkuk berjajar di sepanjang dinding. Menurut keterangan, melemparkan koin-koin kedalam mangkuk tersebut merupakan simbul cara membuang sial.
Melangkah ke arah lebih dalam kompleks Wat Pho terlihat banyak stupa yang indah menjulang tinggi dan beberapa vihara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar